Latest News

Senin, 03 April 2017

Ngupi Pai - Lampung Sakti, Pelepas Dahaga

[caption id="attachment_1213" align="aligncenter" width="500"] Pertandingan antara Lampubg Sakti Vs Sriwijaya FC berakhir imbang 1 - 1 (Foto Tommy)[/caption]

Oleh: Rusidi

MUNGKINKAH 2 April 2017 akan menjadi sejarah kebangkitan persepakbolaan di Sai Bumi Ruwa Jurai, setelah terbentuknya Lampung Sakti FC. Rasanya terlalu dini untuk bertanya ataupun menyimpulkan. Mungkin lebih tepatnya kalau kita katakan sebagai embrionya pelepas dahaga karena saking hausnya tontonan akan hiburan sepakbola walaupun secara prestasi masih NOL.

Namun demikian, ada yang membuat kita tertohok, miris karena minimnya perhatian para pejabat kita baik di provinsi, kabupaten/kota terhadap olahraga yang paling digandrungi seantreo dunia ini. Bahkan beberapa mantan pelaku sepakbola Lampung di era 1980-an yang mampu membawa harum nama Lampung di kancah PON (1981, red), terharu dan bangga melihat begitu besarnya animo pecinta sepakbola di provinsi paling ujung selatan Pulau Sumatera ini.

“Saya merinding dan gemetar melihat begitu penuhnya penonton yang memadati stadion Sumpah Pemuda ini yang ingin menyaksikan Lampung Sakti FC melakukan pertandingan persahabatan. Bila hal ini terus dibina, saya yakin sepakbola Lampung dapat mengulangi sejarah di era 1980 an mengikuti jejak tim PON dan Jaka Utama,’ tutur salah satu punggawa tim PON Lampung dan eks pemain Jaka Utama tersebut.

Lalu bagaimana sisi positif yang dapat kita ambil dari laga bertajuk Silaturahmi antara Lampung Sakti kontra Sriwijaya FC kemarin. Stadion yang terlihat begitu penuh terisi, ternyata sebagian besar berasal dari salah satu perusahaan yang berada di Lampung Tengah. Timbul tanda tanya besar di diri kita, akankah suasana dan nuansa seperti yang kita lihat kemarin dapat terjaga saat kompetisi Liga 2 resmi berputar,....

Lalu bagaimana untuk menyiasati agar pecinta sepakbola Lampung mau kembali menonton dan memberikan dukungan kepada tim kebanggaannya di kompetisi resmi. Karena penonton yang menyesaki stadion Sumpah Pemuda kemarin tidak membayar tiket alias gratis. Jadi siapapun boleh masuk untuk menempati tempat duduk yang tersedia. Bahkan sebagian penonton dijamu dengan berbagai makanan dan minuman.....

Akan stadion Sumpah Pemuda akan sesak penuh dengan penonton yang menyaksikan lampung Sakti berlaga, dengan keikhlasan mereka merogoh sakunya untuk membeli tiket, membeli minuman, dan makanan ringan. Tentu ini harus kita cermati agar Lampung Sakti tidak ditinggalkan pendukungnya begitu saja. Yang pasti pencapaian prestasi akan berbalik setimpal dengan apa yang akan diberikan para suporternya.,... Kita Lihat Saja,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar