Bandar Lampung : Indeks Ketahanan Nasional (IKN) Provinsi Lampung pada tahun 2016 menempati urutan tertinggi di Sumatera dan urutan ke 6 Nasional yakni dengan skor 2, 86 yang berarti cukup tangguh diatas indeks ketahanan nasional 2,66. Sedangkan skor tertinggi adalah DIY 3,04. Jatim 2,92. Bali 2,91. Jateng 2,90. Kaltim lampung mencapai skor yang sama yaitu 2,86.
IKN di Provinsi Lampung pada setiap tahunnya mengalami kenaikan. Pada tahun 2013 dengan skor 2, 78 (rangking 6), pada tahun 2014 dengan skor 2, 82 (rangking7), pada tahun 2015 dengan skor 2, 78 (rangking 6) dan pada tahun 2016 meningkat dengan skor 2, 86 (rangking 6).
Demikian menurut Ketua Laboratorium Pengukuran Ketahanan Nasional, Prof. Miyasto.
Kepala Bappeda Provinsi Lampung Taufik Hidayat, Ketahanan Nasional menjelaskan bahwa diperlukan untuk mendukung keberhasilan pembangunan dalam seluruh aspek kehidupan, seperti penegakan hukum dan ketertiban, terwujudnya kesejahteraan dan kemakmuran, terselenggaranya pertahanan dan keamanan, terwujudnya keadilan hukum dan keadilan sosial, serta terdapatnya kesempatan rakyat untuk mengaktualisasi diri.
Ketahanan Nasional merupakan suatu kebutuhan bukan hanya oleh pemangku kepentingan di pemerintahan saja, namun ketahanan nasional sejatinya juga diperlukan oleh seluruh rakyat Indonesia.
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia, dikemukakan adanya sejumlah unsur atau faktor yang selanjutnya diistilahkan sebagai gatra. Gatra Ketahanan Nasional Indonesia disebut Asta Gatra (delapan gatra), yang terdiri atas Tri Gatra (tiga gatra) dan Panca Gatra (lima gatra).
Unsur atau gatra di Provinsi Lampung sebagai berikut;
Tiga aspek kehidupan alamiah (tri gatra), yaitu :
a. Gatra letak dan kedudukan geografi skor 3, 07 (rangking 6) yakni cukup tangguh. b. Gatra keadaan dan kekayaan alam skor 2, 54 (rangking 7) berarti kurang tangguh.
c. Gatra keadaan dan kemampuan penduduk skor 3, 45 (rangking 4) artinya tangguh.
Lima aspek kehidupan sosial (panca gatra) yaitu :
a. Gatra ideologi indeks 2, 24 (rangking 22) kurang tangguh.
b. Gatra politik indeks 2, 70 (rangking 20) cukup tangguh
c. Gatra ekonomi indeks 2, 77 (rangking 16) cukup tangguh
d. Gatra sosial budaya (sosbud) indeks 2,75(rangking 6) cukup tangguh
e. Gatra pertahanan dan keamanan (hankam) skor 3, 23 (rangking 14) cukup tangguh.
Meskipun rata-rata dalam asta grata cukup tangguh namun yang perlu diwaspadai adalah gatra keadaan dan kekayaan alam juga gatra ideologi menempati indeks yang kurang tangguh.
Kriteria kurang tangguh ini didefinisikan dalam beberapa hal, yaitu, keuletan dan ketangguhan bangsa berada pada posisi lemah; dalam jangka pendek negara masih dapat bertahan dari tantangan, ancaman, hambatan, gangguan (TAHG); namun apabila tidak segera ada perbaikan, dalam jangka panjang stabilitas nasional akan goyah.
Untuk menjawab ancaman tersebut Kebijakan dan program pembangunan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dalam mensikapi gatra yang kurang tangguh tersebut Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo telah menetapkan program yang diharapkan dapat menumbuhkan jiwa nasionalisme pada generasi muda Provinsi Lampung melalui Pendidikan Pembangunan yang berkarakter antara lain program Lampung Mengajar, memfasilitasi tumbuh dan kembangnya organisasi kepemudaan seperti Karang Taruna, Pramuka, FKPPI dan OKP lainnya.
Sedangkan dalam upaya pemanfaatan potensi alam Gubernur bertekat mewujudkan Provensi Lampung sebagai lumbung pangan nasional juga kemandirian energi pada tahun 2019. Disamping itu juga program dibidang industri pariwisata.
Tutur Taufik.
Sementara itu, Kepala Dinas Kominfo Provinsi Lampung Sumarju Saeni mengingatkan bahwa trend ancaman saat ini telah bergeser dari tradisional antaralain penjajahan, penindasan dan agresi militer kearah modern antara lain proxy war, cyber warfare, radikalisme global, ketahanan pangan dan ketahanan energi. (r)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar