Lampung Timur : "om telolet om", sepenggal kalimat tersebut saat ini tengah membuming di media sosial. Sehingga dari berbagai kalangan masyrakat di Indonesia menggunakan kalimat itu untuk sekedar lucu-lucuan.
Tak terkecuali masyrakat petani di Lampung Timur yang menggelar orasi di lapangan Merdeka Sukadana komplek perkantoran Pemda Lamtim untuk mendesak pemerintah setempat supaya pemerintah pusat menaikan harga singkong dan mengantisipasi kelangkaan pupuk untuk petani. Kamis (22/12/2016).
Ribuan massa dari masyrakat petani Lamtim melakukan orasi dengan membawa sepanduk yang bertuliskan "om telolet om harga singkong murah" dan kalimat "om telolet om pupuk langka" ini membawa arti tersediri bagi masyrakat yang ikut serta menyampaikan suaranya kepada pemerintah Lamtim.
"Telolet itu kepanjangannya telo lelet (singkong lambat) , yang maknanya harga singkong susah naik dan kelangkaan pupuk juga membuat pertumbuhan singkong melambat,"ketus salah satu masyrakat petani yang ikut dalam rombongan orasi tersebut.
Dalam hal ini masyrakat Lamtim memberikan dukungan moral sepenuhnya kepada Bupati dan DPRD Lamtim untuk menyampaikan keluhan masyrakat kepada pemerintah pusat serta kepada para pengusaha pabrik tapioka dalam rangka menaikan harga, mengawasi tentang potongan timbangan yang mencapai 20 hingga 30 persen dimana pemotongan tersebut dapat merugikan petani.
Selain itu, Masyrakat juga mendukung Bupati dan DPRD Lamtim meminta pemerintah pusat untuk mengatasi kelangkaan pupuk bagi petani, berpihak kepada masyrakat kecil bukan kepada pengusaha besar, Serta menekankan kepada pabrik tapioka Muara Jaya kecamatan Sukadana untuk mendahulukan membeli singkong dari petani Lampung Timur.(r)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar