Lampung Selatan : Setelah memimpin jabatan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas II A Kalianda, Lampung Selatan, kurang lebih 4 tahun lamanya, Gunawan Sutrisnadi akhirnya berpindah tugas sebagai Kepala Lapas Klas II A Kota Bogor, Jawab Barat.
Setelah digelarnya kegiatan serah terima jabatan (sertijab) di Lapas setempat, Rabu (04/01/2017), Musclis Adjie resmi menjabat sebagai Kepala Lapas Kalianda, mengantikan Gunawan Sutrisnadi.
Acara sertijab mantan Kepala Lapas Kendari, Sulawesi Tenggara ini dihadiri oleh Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan, Kapolres Lampung Selatan AKBP Adi Ferdian Saputra dan beberapa Pejabat Forkorpimda dan pejabat teras di Pemkab Lampung Selatan.
Dalam penyampaiannya, Gunawan Sutrisnadi berpesan agar seluruh karyawan Lapas setempat dapat bekerja dengan baik lagi dan mendukung segala bentuk program yang akan dilaksanakan oleh Kepala Lapas baru Musclis Adjie, supaya Lapas Kalianda tetap menjadi kebanggan bersama termasuk masyarakat.
Tak luput, Gunawan pun mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah yang selama ini sangat mendukung program yang dimiliki oleh Lapas Kalianda, sehingga Lapas Kalianda hingga saat ini berjalan dengan baik.
“Suatu kebanggan bagi kami karena pemkab sangat mendukung keberadaan kami, terlebih seluruh jajaran Forokorpimda selalu wellcome kepada kami,” kata Gunawan.
Ditempat yang sama, Muchlis Adjie menyampaikan agar seluruh karyawan Lapas setempat dapat saling bekerjasama dalam memberikan dukungan kerja, agar keberadaan Lapas Kalianda dapat lebih meningkat lagi.
Sementara itu, Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan berpendapat perlu ada peningkatan untuk ukuran luas Lapas setempat. Pasalnya, dari data yang sampaikan oleh Gunawan Sutrisnadi jumlah warga binaan di Lapas Kalianda ada sekitar 700 orang. Dan itu, kata Zainudin, tergolong sudah melebihi kapasitas.
“Tadi saya sudah berbincang dengan Kadiv Pemasyarakatan Kemenkum-HAM Wilayah Lampung Giri Purbadi agar bagaimana Lapas disini maupun di Indonesia perlu ada perbaikan, karena sudah overcapasity,” kata Zainudin.
Zainudin pun menilai, perlu ada perubahan pola pembinaan terhadap seluruh warga binaan, supaya mereka tidak terjerembab kembali ke tindakan krimial apabila sudah keluar dari Lapas.
“Tadi juga saya sampaikan, harus ada pola yang baru, karena belum tentu orang-orang yang keluar dari sini akan menjadi lebih baik. Makanya, itu perlu dipikirkan juga oleh pemerintah pusat agar menjadikan warga binaan ini manusia yang dimanusiawikan. Mungkin bisa bekerja sebagai tukang atau apa, tapi disininya juga diberikan pembinaan untuk itu, supaya mereka bisa memberikan nilai tambah,” pungkasnya.(Fitri)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar