Gedongtataan, FS - Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) PGRI 1 Kedondong, Kabupaten Pesawaran, Drs. Asrul Sani diduga telah menggelapkan ratusan juta rupiah dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) selama dia menjabat, kurang lebih lima tahun.
Menurut sejumlah wali murid dan beberapa anggota komite yang tidak mau disebutkan namanya, dalam penggunaan dana bos tersebut komite tidak dilibatkan, baik dalam realisasi maupun dalam pelaporannya.
"Selama ini komite tidak pernah diikut sertakan dalam penggunaan dana bos tersebut, bahkan kami tidak pernah menandatangani pelaporannya," jelasnya.
"Jumlah murid yang ada di SMK mencapai 270, sehingga setiap tahunnya sekolah mendapatkan dana sebesar 324 juta, dan selama lima tahun ini pengeluaran dana bos tersebut tidak jelas," timpalnya.
Dirinya juga menambahkan, bukan hanya dana bos yang masuk dalam kantong pribadi, namun bantuan siswa miskin (BSM) juga disinyalir disalahgunakan untuk kepentingan pribadi.
"Saya berharap aparat penegak hukum segera melakukan penyelidikan di SMK PGRI1 Kedondong, untuk mengungkap dugaan kasus dana bos dan BSM selama Asrul Sani menjabat di sekolah ini, dan apabila terbukti agar di proses dengan hukum yang berlaku," pungkasnya.
Sedangkan Kepala SMK PGRI 1 Kedondong Asrul Sani, saat ingin di konfirmasi tidak ada di sekolah, menurut Adri yang sedang duduk di ruang guru, Kepsek dan guru sudah pada pulang, karena sekolah masih mengadakan MID Semester.
Saat dihubungi melalui telpon genggamnya, Kepsek menyangkal, laporan yang dituduhkan kepada dirinya. "Kami selalu berkoordinasi dengan komite, laporan dana bos 2016 sudah saya susun, namun memang belum ditandatangani oleh komite, sedangkan dana bos tahun 2017 belum turun," bantahnya. (MH/PS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar