Latest News

Kamis, 30 Maret 2017

Gubernur Ridho Apresiasi Surfing Competition Krui 2017

[caption id="attachment_1035" align="aligncenter" width="500"] Ilustrasi (ist)[/caption]

BANDARLAMPUNG, FS - Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, mengapresiasi Lampung dalam menggelar Kejuaraan Surfing Internasional bertajuk "Krui Pro 2017 World Surf League (WSL) QS1000 Surfing Competition yang akan berlangsung pada 15-20 April mendatang.


“Even ini juga dalam rangka menunjukkan kesiapan Lampung jika nantinya ditetapkan menjadi venue cabang olahraga selancar dalam pelaksanaan Asian Games XVIII pada tahun 2018,” kata Ridho saat diwawancarai usai menghadiri Peringatan Upacara HUT Satpol PP ke-67 di Lapangan Korpri, Kantor Gubernur Lampung, Kamis (30/3).


Mengenai kondisi kelistrikan yang dikeluhkan penyelenggara, pihaknya telah berkoordinasi dengan PLN. "Untuk masalaj kelistrikan, mudah mudahan PLN memiliki kemampuan cadangan energi untuk event tersebut," jelasnya.


Ridho juga berharap atlet olahraga air Lampung dapat mengambil manfaat dari pesta olahraga surfing ini. "Supaya bisa merangsang minat masyarakat memanfaatkan potensi alam kita.  Kita juga sudah minta bantuan TNI Angkatan Laut supaya membantu kenampuan atlet selam dan dayung kita," tandasnya.


Untuk diketahui, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, turut mempromosikan Krui Pro 2017 WSL QS1000 Surfing Competition. Promosi tersebut disampaikan Menpar dalam akun Instagram resmi Kementerian Pariwisata (Kemenpar).


Arief bahkan memperkenalkan bahwa Pesisir Barat, tepatnya di kawasan Pantai Tanjung Setia menjadi spot baru surfing yang terhitung world class di Lampung.


“Persisnya di Kabupaten Pesisir Barat, Kawasan Pantai Tanjung Setia, Kecamatan Pesisir Selatan, Lampung. Ada Kejuaraan Surfing International Krui Pro 2017 yang akan dilaksanakan pada 15-20 April 2017. Satu bulan ke depan,” promo Arief seperti dikutip dari akun Instagram Kemenpar.


Arief menjelaskan, ada tiga hal strategis dukungan promosi Kemenpar di even internasional tersebut. Pertama, penggemar surfing ini adalah wisatawan mancanegara (wisman) yang kebanyakan berasal dari Australia.


“Mereka sudah menjadikan Bali sebagai the second home, karena surfing. Mereka susah familiar berselancar di ombak Kuta Bali. Marketnya sudah jelas, mereka sudah ke Bali, tinggal diperkenalkan spot baru itu ke Bali,” kata Arief.(ZN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar